Minggu, 08 Juli 2012

tanjung puting



Ingin menyaksikan sahabat kita ber-akrobatik dari satu pohon ke pohon lainnya dengan lincah sekaligus melakukan kegiatan pilihan lainnya seperti  rekreasi dan lintas alam, melakukan penelitian, jugle tracking, dan tentu saja menikmati keunikan dan keindahan alam sepanjang Sungai Sekonyer yang dilalui dengan aneka tumbuhan di kiri kanan yang masih alami, maka datanglah ke Taman Nasional Tanjung Puting.  Karena keunikan, potensi flora dan faunanya yang khas, maka kawasan hutan seluas 415.040 ha, telah lama ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional tempat pertama pelaksanaan rehabilitasi  Orang utan (Pongo pygmaeus), dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai paru-paru dunia (cagar biosfer). Kawasan Taman Nasional terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, pada bagian Selatan  Propinsi Kalimantan Tengah.


Beberapa keunikan alam yang ada di kawasan Taman NasionalTanjung Puting antara lain berupa flora  seperti Jelutung (Dyera lowii), Ramin (Gonystylus bancanus), Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus spp.), Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) dan sebagainya.  Selain itu kawasan ini memiliki keanekaragaman jenis satwa langka endemik antara lain Orang utan (Pongo pygmaeus), Owa-owa (Hylobates mulleri), Kijang (Muntiacus muntjak), Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan dahan (Neofelis nebulosa), Bekantan (Nasalis larvatus) dan lain-lain.

Hal menarik yang dapat kita temui sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Kumai menuju Lokasi, terutama sepanjang perjalanan memasuki Sungai Sekonyer adalah jejeran  vegetasi hutan dan rumput rawa, pandan tepi sungai, keunikan orang utan liar, bekantan, burung air dan kadang-kadang buaya  serta beragam jenis burung.  Bila ingin menikmati suasana pantai dengan hamparan pasir putih dan birunya air laut, perjalanan dari Taman Nasional Tanjung Puting dapat diteruskan ke pantai Kubu dan Taman Wisata Alam Tanjung Keluang.
Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Tanjung Puting dapat ditempuh dengan rute  pilihan sebagai berikut : Jakarta – Pangkalan Bun, Jakarta – Palangka Raya – Pangkalan Bun (untuk rute Palangka Raya dapat ditempuh menggunakan jalur udara atau jalur darat  12 jam perjalanan). Jalur lainnya adalah Jakarta - Ketapang - Pangkalan Bun  tidak setiap hari, Semarang - Pangkalan Bun  setiap hari, waktu 2 jam, atau menggunakan transportasi laut melalui Semarang - Kumai (Pelni) tidak setiap hari, waktu 18 jam.  Kemudian untuk rute lanjutannya adalah Pangkalan Bun - Kumai (8 km) dengan angkutan setempat, dilanjutkan ke Tanjung Harapan dengan menggunakan klotok selama 1,5 - 2 jam atau Camp Leakey (pusat rehabilitasi orang utan) selama 2,5 jam.
Untuk mengunjungi kawasan TN. Tanjung Puting tersedia trasportasi air baik kelotok maupun speed boat  dengan harga yang relatif terjangkau.  Sedangkan untuk penginapan baik di Pangkalan Bun dan Kumai tersedia dengan tarif antara Rp. 100.000 – Rp. 250.000 / malam. Sedangkan yang berencana menginap di sekitar lokasi Taman Nasional tersedia Hotel Rimba (Rimba Lodge) di Desa Tanjung Harapan, di tepi sungai Sekonyer. Tarif kamarnya mulai dari US$30 - $50 / malam. Namun bagi yang berminat menginap dengan tarif murah dapat menginap di Wisma Tamu Taman Nasional Tanjung Puting, yang memiliki kapasitas 10 orang dan di camping ground (5 "sleeping platform"/tenda).